Ikuti kajian, dakwah, dan ajaran Islam yang sesuai dengan Alquran, Nabi Muhammad Sallallahu Alayhi Wasallam, serta diikuti oleh Tabi’in dan Tabi’ut atabi’in. Dapatkan wawasan keislaman yang mendalam dari para Ustadz bermanhaj Salaf di Indonesia. Kumpulan tersebut dapat diakses dan didownload melalui website: www.podcastdakwahsunnah.com. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperkaya pengetahuan agama Islam. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Untukmu yang sedang futur, ingatlah bahwa setiap hamba memiliki masa-masa di mana keimanan mereka diuji, namun Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman bahwa Dia tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. Al-Baqarah: 286). Berpegang teguhlah pada tali-Nya dan janganlah berputus asa dari rahmat Allah karena sungguh Allah mencintai hamba yang senantiasa kembali kepada-Nya. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda, "Setiap anak cucu Adam tidak luput dari kesalahan, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah mereka yang senantiasa bertaubat." (HR. Tirmidzi). Maka bangkitlah dan teruslah cari kekuatan dalam doa dan ibadah. Ingat, Allah SWT senantiasa dekat dan Dia mencintai mereka yang bersabar dan terus berjuang di jalan kebenaran. Temukan inspirasi serta semangat baru, temukan komunitas yang mendukung dan memperkuat iman agar perjalanan menuju kekuatan rohani yang lebih mantap dapat terwujud. Semoga Anda senantiasa ditempatkan dalam lindungan Allah SWT dan mendapatkan hidayah serta barakah-Nya.
Hijrah adalah perjalanan spiritual menuju kebaikan yang mencakup perubahan dalam tindakan, pikiran, dan niat. Jangan biarkan hinaan dan kritik dari orang lain melemahkan semangat hijrahmu, karena hijrah adalah bentuk ibadah yang sangat diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dalam Al-Quran, Allah berfirman, "Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, jika mereka mengetahui" (QS. An-Nahl: 41). Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam juga mengingatkan kita bahwa niat yang tulus akan mendapatkan ganjaran yang sesuai, "Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya" (HR. Bukhari dan Muslim). Jadi, jalan terus dengan niat baikmu untuk hijrah, dan percayalah bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa mendukung dan memberi pahala kepada mereka yang terus berusaha demi kebaikan.
Dalam Islam, terdapat keutamaan yang besar pada perkataan yang baik dan perilaku diam yang bijak. Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam" (HR. Bukhari dan Muslim). Ayat-ayat dalam Al-Qur'an juga menekankan pentingnya menjaga lisan, seperti dalam surat Al-Ahzab ayat 70 yang berbunyi, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar." Oleh sebab itu, dalam banyak situasi, diam memang bagaikan emas karena dapat mencegah kita dari berkata-kata yang sia-sia dan dosa lisan. Perkataan yang dipilih dengan bijak dan diam yang munasabah adalah bentuk pengendalian diri yang dicintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala, menggambarkan tingginya akhlak dan kemuliaan seorang Muslim.
Hati yang selamat adalah hati yang bersih dari dosa, iri hati, dan dendam, serta senantiasa dipenuhi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dalam Al-Quran, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Asy-Syu'ara ayat 88-89, yang artinya: "Pada hari yang tiada berguna harta dan anak-anak, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." Hati yang selamat juga diraih dengan taubat yang tulus dan terus-menerus kembali kepada jalan yang benar serta mengikuti ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim: "Dalam jasad manusia ada sepotong daging, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, itu adalah hati." Oleh karena itu, menjaga hati agar tetap selamat dari penyakit-penyakit hati adalah kewajiban setiap Muslim agar selalu dekat dengan rahmat dan ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Prinsip hidupku berlandaskan pada ajaran Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Alquran sebagai pedoman utama mengajarkan kita untuk selalu berbuat kebajikan, menjauhi larangan, dan menjalankan perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagaimana terkandung dalam surah Al-Ma'idah ayat 2, Allah berfirman, "Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan." Dalam kehidupan sehari-hari, saya berusaha untuk menerapkan nilai-nilai Islam dengan mengikuti teladan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang selalu menunjukkan kasih sayang, kejujuran, dan berperilaku adil dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." Dengan prinsip-prinsip ini, saya berharap dapat menjalani hidup yang berkah dan diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Menjaga hati dan pandangan dalam profesionalisme kerja merupakan hal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surah An-Nur ayat 30-31 agar kaum laki-laki dan perempuan menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Ini menunjukkan pentingnya menjaga kesucian hati dan pandangan sebagai seorang profesional. Selain itu, Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa "Dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika ia baik maka baik pula seluruh tubuhnya, namun jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati." Oleh karena itu, menjaga kebersihan hati dan pandangan adalah kunci untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam bekerja agar kita selalu berada dalam jalan yang diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tetaplah fokus dalam menjalankan tugas dengan niat yang ikhlas dan lurus sesuai dengan ajaran Islam, sehingga keberkahan dan ridha-Nya senantiasa menyertai kita.
Hijrah adalah salah satu langkah penting bagi setiap Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dalam proses hijrah, tentu kita perlu mengambil inspirasi dan panduan dari Al-Qur'an. Allah berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 100, "Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak". Rasulullah Muhammad Sallallahu alaihi wasallam juga mencontohkan hijrah yang besar dari Mekah ke Madinah yang kemudian menjadi momentum penting dalam sejarah Islam. Hijrah bukan hanya bermakna berpindah tempat, namun juga bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik, lebih taat kepada perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menjauhi segala larangan-Nya. Oleh karena itu, ambil inspirasi dari hijrah dalam Al-Qur’an dan ajaran Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam untuk menjalani hidup yang lebih berkah dan bermakna.
Tidak memberi salam kepada orang kafir merupakan salah satu tindakan yang dijelaskan dalam ajaran Islam dan merujuk pada berbagai sumber dari Al-Quran, Sunnah, dan hadist. Dalam Al-Quran, surat An-Nisa ayat 86 disebutkan bahwa apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik atau balaslah (dengan yang serupa). Sementara itu, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam juga memberikan petunjuk dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, "Jangan memulai salam kepada Yahudi dan Nasrani." Ini dimaksudkan untuk menjaga identitas dan akhlak umat Islam serta membedakan mereka dari umat lain. Namun, bukan berarti Islam mengajarkan untuk bersikap kasar atau tidak sopan, melainkan mendidik umatnya untuk bersikap bijaksana dan berakhlak mulia. Tetaplah menjunjung tinggi prinsip-prinsip kejujuran, kebenaran, dan kehormatan dalam semua interaksi sosial, sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan petunjuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Peliharalah shalat berjamaah di masjid karena ia memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam, sebagaimana yang diajarkan oleh Al-Quran dan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Dalam Al-Quran, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat, serta ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'" (Surah Al-Baqarah: 43). Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda, "Shalat berjamaah lebih utama dibandingkan shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat" (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim). Kehadiran di masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah tidak hanya akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, tetapi juga menjalin ukhuwah Islamiyah dan mendatangkan ketenangan hati serta keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Amalan ini penting untuk dijaga dan dilestarikan, sehingga kita senantiasa mendapatkan rahmat dan keridhaan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah satu-satunya Penyembuh Yang Sempurna dalam Islam, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Quran dan Hadis. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surah Ash-Shu'ara ayat 80, "Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku." Selain itu, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam juga mengajarkan doa untuk kesembuhan, seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, "Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesulitan, sembuhkanlah, Engkaulah penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit." Dengan demikian, berdoa dan memohon kesembuhan kepada Allah adalah ajaran yang dianjurkan dalam Islam, menunjukkan bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan atas kesembuhan dan kesehatan. Memahami konsep ini bukan hanya meningkatkan keimanan, tetapi juga mengarahkan umat Muslim kepada pencarian penyembuhan yang sesuai dengan panduan Islam, baik melalui doa maupun usaha medis yang diperbolehkan.
Dalam Islam, menghindari sikap menggerutu atau mengeluh adalah ajaran yang ditekankan dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 286: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." Hal ini mendorong umat Islam untuk bersabar dan ridha dalam menghadapi segala cobaan. Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam juga mencontohkan sikap sabar dan syukur dalam situasi apapun. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah bersabda, "Mengagumkan urusan orang mukmin, sesungguhnya semua urusannya baik, jika ia mendapat kesenangan ia bersyukur karena itu baik baginya, dan jika ia ditimpa kesusahan ia bersabar karena itu baik baginya." Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk tidak menggerutu dan selalu bersikap positif serta penuh keimanan terhadap takdir yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala
Your feedback is valuable to us. Should you encounter any bugs, glitches, lack of functionality or other problems, please email us on [email protected] or join Moon.FM Telegram Group where you can talk directly to the dev team who are happy to answer any queries.